Rabu, 30 April 2008

John Maynard Keynes

Pada saat kuliah Perencanaan dan Politik, dosen menjelaskan beberapa pemikiran tokoh-tokoh besar dunia, salah satunya di bidang ekonomi, yaitu John Maynard Keynes.

Dalam pemikiran John Maynard Keynes, dalam bukunya yang berjudul The Economic Consequences of the Peace, ia banyak mengkritik cara-cara yang digunakan olah negara-negara yang menang dalam Perang Dunia Pertama (Amerika Serikat, Inggris, dan Perancis) dalam menekan dan memperlakukan pihak yang kalah perang (Jerman). Hal tersebut karena negara pemenang menekan Jerman dengan syarat pembayaran utang yang sangat berat. Dalam buku tersebut, ia mengisyaratkan bahwa tekanan-tekanan dari pihak pemenang perang tersebut dapat mengakibatkan rasa marah dan dendam dari masyarakat Jerman. Apa yang diramal Keynes pada tahun 1919 tersebut terbukti menjadi kenyataan 20 tahun kemudian. Jerman di bawah Hitler melakukan balas dendam dengan memulai prakarsa Perang Dunia Kedua.

Pada saat kondisi Jerman dan Eropa sedang ambruk akibat Perang Dunia I, sebaliknya dengan kondisi yang terjadi di Amerika. Amerika sedang menikmati kekayaan yang melimpah ruah yang mendorong perusahaan berlomba-lomba dalam memproduksi barang-barangnya, dengan harapan terjual semuanya karena daya beli dan kekayaan yang sedang tinggi dari masyarakat Amerika itu sendiri. Akan tetapi, yang terjadi justru sebaliknya, karena produksi meningkat tidak terkendalikan, pada tahun 30-an dunia mengalami krisis ekonomi yang sangat dahsyat (Great Deppression). Perekonomian dunia ambruk, pengangguran terbuka merajalela, dan inflasi membumbung tinggi tidak terkendali.

Dari kejadian Great Deppression tahun 30-an, Keynes merekomendasikan agar perekonomian tidak diserahkan begitu saja pada mekanisme pasar. Pada batas tertentu, peran pemerintah sebagai penyeimbang akan sangat diperlukan. Misalnya, jika terjadi pengangguran, pemerintah bisa memperbesar pengeluarannya untuk proyek-proyek padat karya. Dengan demikian, sebagian tenaga kerja yang menganggur bisa bekerja, yang akhirnya akan meningkatkan pendapatan masyarakat. Jika harga-harga naik dengan cepat, pemerintah bisa menarik jumlah uang yang beredar di masyarakat dengan mengenakan pajak yang lebih tinggi. Inflasi yang tak terkendali pun tidak sampai terjadi.

Sebenarnya Keynes tidak menyalahkan pendapat mengenai perekonomian akan menemui keseimbangan dengan menggunakan mekanisme pasar. Akan tetapi, Keynes berpendapat bahwa jalan dan langkah menuju keseimbangan dan full-employment tersebut akan sangat panjang dan memerlukan waktu yang sangat lama. Daripada menunggu terjadi keseimbangan dengan mengharapkan tangan-tangan yang tidak terlihat (mekanisme pasar), Keynes mengusulkan menggunakan intervensi langsung dari pemerintah jika perekonomian tidak berjalan sesuai dengan yang diharapkan.

Tidak ada komentar: