Minggu, 11 Mei 2008

tanah airku tercinta

Tanah airku tidak kulupakan,

Kan terkenang selama hidupku,

Biarpun saya pergi jauh,

Tidakkan hilang dari kalbu,

Tanahku yang kucintai,

Engkau kuhargai.


Walaupun banyak negri kujalani,

Yang mahsyur permai dikata orang,

Tetapi kampung dan rumahku,

Di sanalah ku merasa senang,

Tanahku tak kulupakan,

Engkau kubanggakan.


Tanah airku tidak kulupakan,

Kan terkenang selama hidupku,

Biarpun saya pergi jauh,

Tidakkan hilang dari kalbu,

Tanahku yang kucintai,

Engkau kuhargai.


Familiar dengan lirik di atas? Ya, itulah salah satu lagu kebangsaan kita. Apa yang dirasakan saat membaca atau menyanyikan lagu tersebut? Merasakan ada yang bergejolak di dalam dadamu? THAT’S GREAT!!!

Memang begitu seharusnya, perasaan kita terhadap tanah air kita tercinta ini. Dimanapun kita berada, di ujung dunia sekalipun, jika mendengar nama dan harga diri bangsa ini diinjak-injak, maka bergemuruhlah perasaan di dalam dada. Bekerja dimanapun kita, sekotor-kotornya diri kita, jika mendengar bangsa ini diremehkan, pastilah akan muncul rasa nasionalisme itu. Seperti itulah kondisi bangsa ini, bangsa besar yang sedang diuji keimanannya, keyakinannya, kesabarannya, ketangguhannya, ketakwaannya, maupun kebangsaannya. Jika dipikir-pikir, musibah apa yang tidak ada di Indonesia. Sudah akrab di telinga kita tentang berita bencana-bencana (baik bencana alam hingga bencana akibat teknologi dan human error), kerusuhan (dalam kompetisi olahraga hingga pelaksanaan pilkada), kesulitan pangan, kenaikan harga bahan kebutuhan pokok, korupsi yang makin menjadi-jadi dari orang-orang yang mengaku menjadi wakil rakyat, mahalnya pendidikan, kesehatan, munculnya berbagai aliran agama, merajalelanya narkoba dan tindak kejahatan lainnya, dsb. KOMPLIT!! LENGKAP!! Semua ragam musibah terjadi di Indonesia. Apakah Allah SWT marah kepada Bangsa Indonesia hingga terjadi berbagai musibah di negeri tercinta? Benarkah sudah tidak ada harapan lagi? Seharusnya, semua itu membuka mata kita, para pemuda, para pemimpin bangsa, orangtua, semua orang di bangsa ini, yang di KTPnya tercantum tulisan Indonesia sebagai kewarganegaraannya, bangsa ini perlu pembaruan, perlu perubahan segera.

Sudah tidak ada tempat untuk merasa pesimis akan keadaan bangsa ini, rasa optimis dan keyakinanlah yang harus terus tumbuh dan tumbuh dalam sanubari tiap orang di bangsa ini, karena hanya dengan itulah kita tidak peduli apapun yang terjadi, karena hanya dengan rasa itulah, kita akan terus bergerak maju, terus berjuang, terus bergerak, terus bergerak demi perubahan bangsa ini ke arah yang lebih baik. Hanya dengan keyakinan dan optimislah, kita tidak akan mempedulikan apa kata orang yang mencibir apa yang kita lakukan, baik itu orang dari luar maupun dari bangsa kita sendiri, bahwa tidak mungkin bangsa ini akan lepas dari krisis multidimensi ini. Lebih baik kita bermandi keringat dan darah saat ini di dunia, demi kemajuan dan kehormatan bangsa ini, daripada hanya bersuara dan berteriak-teriak mengeluarkan nada yang pesimis alias NATO (No Action Talk Only). Sadarkah kita bahwa tiap diri-diri kita adalah pemimpin?? Kita tidak perlu menunggu pemerintah sebagai pemimpin negeri ini mengerjakannya untuk kita, tapi seharusnya kita berbuat sesuatu, mumpung kita masih muda. Tidak inginkah kita jika kelak kita sudah meninggal, anak cucu kita berdiri di depan pusara kita, dan berkata, “Ya Allah, disinilah berbaring ayah dan ibu kami, kakek dan nenek kami, yang di masa mudanya telah berjuang demi bangsa ini, berjuang untuk memperbaiki bangsa ini, hingga kami sekarang bisa merasakan bangsa ini kembali menjadi bangsa yang besar, bangsa yang dihormati. Tempatkanlah mereka di surgaMu, ya Allah, di tempatnya para pejuang, para pahlawan, dan berikanlah mereka ketenangan di dalam kuburnya hingga hari kiamat datang.” Inginkah kita mendapat doa seperti itu dari anak cucu kita?! Jika ingin, berjuanglah teman, mari kita ubah bangsa Indonesia ini menjadi bangsa yang besar, bangsa yang dihormati bangsa-bangsa lain di dunia ini, bangsa yang dipercaya oleh bangsa lain di dunia ini. Walaupun kita tidak bisa merasakan kejayaan itu, akan tetapi banggalah karena kita menjadi bagian dari proses perubahan tersebut.

Jika ada bangsa lain yang bertanya, dimanakah aku harus mencari orang-orang yang jujur? Maka akan diperoleh jawaban, carilah di Indonesia, mereka adalah orang-orang yang jujur, bisa dipercaya. Dimanakah aku bisa menemukan orang-orang yang disiplin? Kau bisa mencarinya di Indonesia, di sana orang-orangnya sangat disiplin, sangat menghargai dirinya sendiri maupun orang lain.

Kita pasti bisa berubah, kawan!! Yakinlah, bahwa kejayaan itu akan dipergilirkan diantara manusia, dan saat ini, Indonesialah tempatnya. InsyaAllah!!!

1 komentar:

Anonim mengatakan...

Wah lebih terharu lagi kalo liat iklan2 garuda yang ada di Indonesia. Temenku yg di luar neger jadi nangis n rindu pulang ke Indo gara2 liat iklan garuda Indonesia yang ada lagu ini di YouTube